Menghitung Besarnya Penyusutan Harga Beli

Menghitung Besarnya Penyusutan Harga Beli - Jika kalian membeli suatu barang dan menggunakan barang tersebut selama beberapa periode, tentunya harga jual barang tersebut nilainya akan lebih rendah dari harga beli semula. Nah, hal inilah yang disebut dengan penyusutan harga beli.
Nah, dalam menentukan besar penyusutan harga beli suatu barang/aktiva, ada empat hal yang perlu kalian perhatikan, yaitu harga perolehan, umur ekonomis aktiva, nilai sisa, dan metode penyusutan yang digunakan.
  • Harga perolehan 
     Harga perolehan merupakan harga beli aktiva menurut harga faktur, ditambah dengan biaya-biaya lain sampai dengan aktiva dapat digunakan.
  • Umur ekonomis 
     Umur ekonomis merupakan perkiraan umur suatu aktiva dilihat dari hasil/keuntungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis.

Perlu kalian ketahui, pembelian dari suatu aktiva tetap tidak selalu dilakukan pada awal/akhir bulan, tetapi bisa dilakukan sewaktu-waktu.
  • Jika pembelian dan pemakaian suatu aktiva tetap antara tanggal 1 sampai dengan 15, maka penyusutan dihitung sejak awal bulan yang bersangkutan sampai dengan akhir periode akuntansi.
  • Jika pembelian/pemakaian suatu aktiva tetap antara tanggal 16 sampai dengan akhir bulan, maka penyusutan dihitung mulai sejak awal bulan berikutnya sampai dengan akhir periode akuntansi.

Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan nilai sisa?
Ya, nilai sisa adalah harga pasar dari suatu aktiva setelah umur ekonomis aktiva tersebut berakhir.

Nah, dalam menghitung besar penyusutan harga beli, ada lima metode yang dapat kalian gunakan.
Yuk kita cermati masing-masing metode tersebut.

Metode Garis Lurus

Dalam metode garis lurus, beban penyusutan aktiva tetap pertahunnya akan sama sampai akhir umur ekonomis aktiva tetap tersebut.

Contoh:

Pada tanggal 1 Desember 2002, PT LJS Mandiri membeli sebuah mobil angkut dengan harga perolehan Rp85.000.000,00. Mobil tersebut diperkirakan memiliki umur ekonomis lima tahun, dengan nilai sisa Rp10.000.000,00. Berapakah besar penyusutan harga beli jika dihitung dengan menggunakan metode garis lurus?

Penyelesaian:

Berdasarkan informasi dalam soal, diketahui bahwa:
  • harga perolehan → Rp85.000.000,00
  • nilai sisa → Rp10.000.000,00
  • umur ekonomis → 5 tahun
Dengan demikian,

Harga penyusutan tiap tahun=85.000.00010.000.0005=75.000.0005=15.000.000
Jadi, besar penyusutan harga beli tiap tahun adalah Rp15.000.000,00.

Metode Jumlah Angka Tahun

Berdasarkan metode ini, besarnya penyusutan aktiva tetap akan mengalami penurunan jumlah pada setiap tahunnya.

Contoh:

Harga beli sebuah mesin produksi adalah Rp325.000.000,00. Mesin tersebut mulai dioperasikan pada bulan Januari 2001. Umur penggunaan mesin diperkirakan hanya lima tahun, dengan nilai sisa Rp25.000.000,00. Berapakah besar penyusutan harga beli pada tahun pertama jika dihitung dengan menggunakan metode jumlah angka tahun?

Penyelesaian:

Berdasarkan informasi dalam soal, diketahui bahwa:
  • harga perolehan → Rp325.000.000,00
  • umur ekonomis → 5 tahun
  • nilai sisa → Rp25.000,00
  • jumlah angka tahun → 1+2+3+4+5=15 tahun
  • sisa umur penggunaan mesin → 5 tahun
Dengan demikian,

Penyusutan tahun pertama=515×(325.000.00025.000.000)=100.000.000

Jadi, besar penyusutan harga beli pada tahun pertama adalah Rp100.000.000,00.

Metode Menurun Berganda

Dalam metode ini, penyusutan aktiva tetap dapat ditentukan melalui persentase tertentu yang dicari dari harga buku pada tahun bersangkutan.
Nah, besarnya persentase penyusutan adalah dua kali dari persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.

Metode Satuan Jam Kerja

Penetapan beban penyusutan aktiva tetap dalam metode ini didasarkan pada jam kerja yang bisa dicapai dalam periode yang bersangkutan.

Metode Satuan Hasil Produksi

Dalam metode ini, penetapan beban penyusutan aktiva tetap didasaran pada jumlah satuan produk yang dihasilkan pada peiode yang bersangkutan.

Apakah kalian sudah paham tentang cara menghitung besar penyusutan harga beli?
Yuk uji pemahaman kalian dengan mengerjakan sepuluh latihan soal dalam topik ini.
Share: