Menghitung Besarnya Penyusutan Menurut Nilai Bukunya

Menghitung Besarnya Penyusutan Menurut Nilai Bukunya - Pada topik sebelumnya kalian telah belajar tentang bunga majemuk, rente, anuitas, dan obligasi. Nah pada topik kali ini kalian akan belajar tentang penyusutan menurut nilai bukunya.

Pernahkah kalian mendengar istilah penyusutan?
Saya yakin kalian pernah mendengar istilah tersebut.
Sebagai ilustrasi, misalkan kalian membeli sepeda motor pada tahun 2010. Tentu harga jual sepeda motor tersebut pada tahun 2015 akan lebih rendah dari harga belinya. Nah, dalam istilah ekonomi, harga beli sepeda motor ini dinamakan aktiva tetap, sedangkan penyusutan diartikan sebagai berkurangnya nilai aktiva tetap karena telah digunakan.

Perlu kalian ketahui, nilai aktiva tetap akan mengalami penyusutan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Adapun besarnya penyusutan ini ditentukan oleh beberapa hal, yaitu
  • harga perolehan 
     harga beli aktiva dan biaya-biaya yang menyertainya
  • harga buku aktiva tetap 
     harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan aktiva tetap
  • umur ekonomis 
     batas waktu penggunaan aktiva atau perkiraan usia aktiva
  • nilai sisa 
     perkiraan nilai aktiva tetap setelah dipakai sesuai umur ekonomisnya

Nah, tahukah kalian bagaimana cara menghitung besar penyusutan?
Ya, ada lima metode yang dapat kalian gunakan untuk mengetahui besarnya penyusutan atau depresiasi, yaitu:
  • metode garis lurus
  • metode jumlah angka tahun
  • metode menurun berganda
  • metode satuan jam kerja
  • metode satuan hasil produksi

Yuk kita cermati satu per satu kelima metode di atas.

Metode Garis Lurus

Dalam metode garis lurus, beban penyusutan aktiva tetap setiap tahunnya akan sama sampai akhir umur ekonomis aktiva tetap tersebut.
Nah, untuk menghitung besar penyusutan, tarif penyusutan, dan beban penyusutan per tahun, digunakan rumus berikut:

⚛ Contoh 1
Pada tanggal 1 Agustus 2000, PT. XYZ membeli sebuah mobil seharga Rp175.000.000,00. Adapun biaya balik nama, biaya pengujian mesin mobil, dan biaya tambahan lainnya adalah Rp10.000.000,00. Mobil tersebut diperkirakan hanya dapat digunakan selama lima tahun dengan nilai sisa Rp50.000.000,00. Berapakah besar penyusutan pada akhir tahun 2000?
Penyelesaian:
Berdasarkan informasi dalam soal, kita ketahui bahwa:
  • harga perolehan = Rp175.000.000,00 + Rp10.000.000,00 = Rp185.000.000,00
  • umur ekonomis = 5 tahun
  • nilai sisa = Rp50.000.000,00
Oleh karena jangka waktu penyusutan dari tanggal 1 Agustus 2000 sampai dengan 31 Desember 2000 adalah lima bulan, maka

Penyusutan=512×(185.000.00050.000.000)5=135.000.00012=11.250.000
Jadi, besar penyusutan pada akhir tahun 2000 adalah Rp11.250.000,00.

Metode Jumlah Angka Tahun

Besarnya penyusutan aktiva tetap berdasarkan metode jumlah angka tahun mengalami penurunan jumlah tiap tahunnya.
Nah, untuk menghitung besarnya penyusutan setiap tahun, digunakan rumus berikut:
Pada rumus di atas,
  • sisa umur penggunaan adalah sisa waktu umur penggunaan 
     misalkan umur ekonomisnya lima tahun, berarti untuk tahun pertama sisa umur penggunaan adalah 5 dan pada tahun kedua, sisa umur penggunaan adalah 4
  • jumlah angka tahun (JAT) diperoleh dengan cara menjumlah semua tahun ekonomis 
     misalkan umur ekonomisnya lima tahun, maka JAT=1+2+3+4+5=15 tahun 
     JAT=n×(n+12)
  • harga buku aktiva adalah harga perolehan dikurangi nilai sisa

⚛ Contoh 2
Pada tanggal 1 Mei 2000, PT. QSI membeli sebuah mesin fotocopy seharga Rp50.000.000,00. Mesin fotocopy tersebut diperkirakan memiliki umur ekonomis empat tahun dengan nilai sisa Rp5.000.000,00. Hitunglah besar penyusutan pada akhir tahun 2000 sampai akhir tahun 2005 dan buatlah tabel penyusutannya.
Penyelesaian:
Berdasarkan informasi dalam soal, kita ketahui bahwa:
  • harga perolehan = Rp50.000.000,00
  • umur ekonomis = 4 tahun
  • nilai sisa = Rp5.000.000,00
  • jumlah angka tahun = 1+2+3+4 = 10 tahun
Oleh karena jangka waktu penyusutan dari tanggal 1 Mei 2000 sampai dengan 31 Desember 2000 adalah 8 bulan, maka
Adapun tabel penyusutan pada akhir tahun 2000 sampai akhir tahun 2005 adalah sebagai berikut:

Metode Menurun Berganda

Pada metode ini, penyusutan aktiva tetap dapat ditentukan melalui persentase tertentu yang dicari dari harga buku pada tahun bersangkutan.
Adapun besarnya persentase penyusutan adalah dua kali dari persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.
Nah, untuk menghitung besarnya penyusutan setiap tahun, digunakan rumus berikut:

⚛ Contoh 3
Pada tanggal 1 Februari 2001, PT MAKMUR membeli sebuah mesin bubut seharga Rp350.000.000,00. Adapun biaya pemasangan mesin dan biaya tambahan lainnya adalah Rp10.000.000,00. Mesin tersebut diperkirakan hanya dapat digunakan selama delapan tahun dengan nilai sisa Rp60.000.000,00. Berapakah besar penyusutan pada akhir tahun 2001?
Penyelesaian:
Berdasarkan informasi dalam soal, kita ketahui bahwa:
  • harga perolehan = Rp350.000.000,00 + Rp10.000.000,00 = Rp360.000.000,00
  • umur ekonomis = 8 tahun
  • nilai sisa = Rp60.000.000,00
Oleh karena jangka waktu penyusutan dari tanggal 1 Februari 2001 sampai dengan 31 Desember 2001 adalah 11 bulan dan harga buku aktiva pada akhir tahun 2001 sama dengan harga perolehan, maka

Penyusutan=1112×[2×(100%8)]×360.000.000=1112×25%×360.000.000=82.500.000
Jadi, besar penyusutan pada akhir tahun 2001 adalah Rp82.500.000,00.

Metode Satuan Jam Kerja

Penetapan beban penyusutan aktiva tetap dalam metode ini didasarkan pada jam kerja yang bisa dicapai dalam periode yang bersangkutan.
Nah, untuk menghitung besarnya penyusutan setiap tahun, digunakan rumus berikut:

⚛ Contoh 4
Sebuah mesin dibeli dengan harga Rp250.000.000,00. Mesin tersebut diperkirakan memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp50.000.000,00.
Hitunglah besar penyusutan setiap tahun jika diketahui jam kerja setiap tahun adalah sebagai berikut:
  • tahun ke-1 = 100.000 jam
  • tahun ke-2 = 120.000 jam
  • tahun ke-3 = 130.000 jam
  • tahun ke-4 = 80.000 jam
  • tahun ke-5 = 70.000 jam
Penyelesaian:
Berdasarkan informasi dalam soal, kita ketahui bahwa:
  • harga perolehan = Rp250.000.000,00
  • umur ekonomis = 5 tahun
  • nilai sisa = Rp50.000.000,00
  • jumlah total jam kerja penggunaan aktiva = 500.000 jam
Dengan demikian, besar penyusutan setiap tahun adalah sebagai berikut:

Metode Satuan Hasil Produksi

Pada metode ini, penetapan beban penyusutan aktiva tetap didasarkan pada jumlah satuan produk yang dihasilkan pada peiode yang bersangkutan.
Nah, untuk menghitung besarnya penyusutan setiap tahun, digunakan rumus berikut:

⚛ Contoh 5
Sebuah mesin dibeli dengan harga Rp25.000.000,00. Mesin tersebut diperkirakan memiliki umur ekonomis lima tahun dengan nilai sisa sebesar Rp5.000.000,00.
Hitunglah besar penyusutan setiap akhir tahun jika diketahui jumlah produksi setiap tahun adalah sebagai berikut:
  • tahun ke-1 = 100 unit
  • tahun ke-2 = 120 unit
  • tahun ke-3 = 130 unit
  • tahun ke-4 = 80 unit
  • tahun ke-5 = 70 unit
Penyelesaian:
Berdasarkan informasi dalam soal, kita ketahui bahwa:
  • harga perolehan = Rp25.000.000,00
  • umur ekonomis = 5 tahun
  • nilai sisa = Rp5.000.000,00
Dengan demikian, besar penyusutan setiap akhir tahun adalah sebagai berikut:

Nah, karena kalian telah selesai mempelajari materi di atas, yuk kerjakan sepuluh latihan soal dalam topik ini.
Share: